3 Tahap Pengelolaan Aset Perusahaan

3 Tahap Pengelolaan Aset Perusahaan

3 Tahap Pengelolaan Aset Perusahaan yang adalah fokus pada siklus. Tentu saja, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor lain. Karenanya, mari membahas di sini!

Manajemen atau pengelolaan aset perusahaan merupakan serangkaian praktik dalam mengoperasikan hingga mengembangkan aset untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam hal ini, manajemen aset mengatur tentang aset yang dimiliki individu, organisasi, atau perusahaan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Bagi Anda pemilik perusahaan atau individu yang berkecimpung di dunia pengelolaan aset, berikut penjelasan terkait pengelolaan aset perusahaan.

Pengertian Manajemen Aset

Manajemen aset merupakan proses strategis dan sistematis untuk memaksimalkan nilai dari aset perusahaan dengan mempertimbangkan biaya, peluang, dan risiko.

Pengelolaan aset memungkinkan perusahaan Anda bisa memantau kondisi, kebutuhan, dan kinerja aset serta sistem pada berbagai level.

Selain itu, manajemen aset dapat menerapkan pendekatan analitis untuk mengelola aset selama tahapan siklus hidupnya.1

Manajemen aset juga dapat membantu perusahaan dalam melacak segala jenis aset yang dimiliki, seperti peralatan, kendaraan, dan investasi

Pengelolaan aset bermanfaat dalam membantu perusahaan mempercepat operasi perusahaan, terutama ketika perusahaan hendak menjual atau membuang aset tersebut.

1.Siklus Pengelolaan Aset

Seperti disinggung di atas, setiap aset perusahaan melewati siklus hidupnya selama operasionalnya. Sebab, sebuah aset akan mengalami masa senjanya sehingga perusahaan perlu menyiapkan perawatan atau pembuangan ketika masa pakainya sudah selesai.

Oleh karena itu, sebuah institusi profit-driven wajib menguasai manajemen siklus manajemen aset. Sehingga perusahaan Anda bisa menjalankan strategi untuk memaksimalkan siklus hidup aset.2

Siklus aset perusahaan pada umumnya mencakup perencanaan kebutuhan, pengadaan, operasional atau perawatan, dan penghapusan atau pengalihan aset.

Setelah melalui tahap perencanaan, secara sederhana siklus pengelolaan aset bisa dibagi menjadi 4, sebagai berikut:

1. Pengadaan Aset

Selama dalam tahap pengadaan aset, maka fokus ditujukan pada anggaran dan situasi perusahaan. Pada tahap ini, Anda dapat melakukan riset sebelum akhirnya menentukan aset mana yang akan diakuisisi.

Informasi yang diperoleh selama perencanaan akan memudahkan Anda dalam mengidentifikasi pemasok yang sesuai kebutuhan dan biaya yang terjangkau.

Selain pembelian atau pengakuisisian aset, pada tahap pengadaan ini juga akan dilakukan proses persiapan, pengujian, pemeriksaan, hingga pelacakan aset dalam sistem manajemen aset perusahaan.1

2. Penggunaan Aset

Setelah aset berhasil didapatkan, maka selanjutnya aset tersebut sudah bisa untuk digunakan sebaik mungkin untuk keperluan bisnis perusahaan.2

Istilah lain untuk penggunaan aset adalah pengoperasian aset. Tahapan ini menjadi yang terpanjang dalam siklus aset.

Selama aset digunakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya, maka aset akan mendatangkan pendapatan dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

3. Pemeliharaan dan Perawatan

Siklus pemeliharaan dan perawatan aset biasanya berjalan bersamaan dengan penggunaan aset. Selama penggunaan, aset akan dipantau dan diperiksa secara teratur untuk setiap masalah yang muncul tidak terduga.

Di sini strategi pemeliharaan aset berperan besar untuk menjamin keberlangsungan aset dan mencegah terjadinya krisis karena aset yang mengalami penurunan.

Dengan strategi pemeliharaan aset yang baik, maka pengoperasian aset dapat lebih optimal, meminimalkan biaya perbaikan darurat, menambah dan memperpanjang usia aset.4

4. Penghapusan Aset

Siklus akhir sebuah aset jangka panjang perusahaan adalah penghapusan. Ada 3 kemungkinan sebuah aset dihapus, yakni mengalami penyusutan penuh dan harus dibuang, dijual karena tidak lagi dibutuhkan perusahaan, atau aset dihapus karena situasi tidak terduga, seperti pencurian.5

Setelah sebuah aset melalui keempat tahapan tersebut, maka siklus pengelolaan aset dimulai kembali dengan tahap pengadaan. Ini menjadi saat yang tepat untuk menentukan apakah perusahaan ingin melakukan peningkatan atau meminimalkan biaya.

Perusahaan dapat menilai kembali cara memaksimalkan nilai aset selanjutnya melalui data aset yang telah dikumpulkan sebelumnya.

2.Tahapan Pengelolaan Aset Perusahaan

Untuk memahami lebih lanjut tentang siklus manajemen aset, simak penjelasan 10 tahapan pengelolaan aset berikut.

1. Strategi Aset

Perusahaan merumuskan strategi aset yang tepat berdasarkan kebutuhan perusahaan dan jenis aset yang dimiliki.3

2. Perencanaan

Perusahaan menetapkan target, kebijakan, dan prosedur yang terkait dengan strategi manajemen aset.

3. Evaluasi dan Desain

Perusahaan mengevaluasi aset yang telah diperoleh atau merancang aset baru yang dibutuhkan.

4. Pembuatan dan Pengadaan

Pada siklus perencanaan manajemen aset ini, perusahaan membuat, membangun, dan memperoleh aset sesuai rencana.

5. Operasikan

Perusahaan mengoperasikan aset sesuai strategi dengan standar, kebijakan, dan prosedur yang ditetapkan dalam manajemen aset.

6. Perawatan

Perusahaan merawat aset untuk mendukung target dan strategi yang ditetapkan dalam manajemen aset.

7. Modifikasi

Perusahaan bisa melakukan modifikasi pada aset jika diperlukan.

8. Pembuangan

Perusahaan melakukan penyelesaian, penghapusan, atau likuidasi aset sesuai dengan standar, kebijakan, dan prosedur yang ada.

9. Manajemen Keuangan

Perusahaan melakukan perencanaan dan pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan manajemen aset.

10. Teknologi

memang berperan penting dalam mendukung manajemen aset, dan sistem manajemen aset itu sendiri juga dianggap sebagai aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Berikut penjelasan lebih lanjut:

  • Sebagai Alat untuk Manajemen Aset: Teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengelola aset secara lebih efisien melalui sistem manajemen berbasis perangkat lunak yang canggih. Dengan teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor pintar, dan analitik data, perusahaan dapat memantau kondisi dan kinerja aset secara real-time. Teknologi ini juga memungkinkan pengelolaan pemeliharaan preventif, pemantauan inventaris, dan pelaporan yang lebih akurat, sehingga mengurangi waktu henti dan meningkatkan produktivitas.

  • Sistem Manajemen Aset Sebagai Aset: Sistem manajemen aset itu sendiri menjadi aset penting bagi perusahaan karena memberikan nilai jangka panjang. Sistem ini membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, penghematan biaya, dan pengoptimalan pemanfaatan aset. Dengan data yang tepat, sistem ini memungkinkan analisis yang mendalam, pemeliharaan yang lebih efisien, serta perencanaan dan pengelolaan portofolio aset yang lebih baik.

Secara keseluruhan, teknologi dan sistem manajemen aset saling mendukung untuk memastikan perusahaan dapat mengelola dan mengoptimalkan aset mereka secara lebih , meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai tujuan jangka panjang dengan biaya yang lebih rendah.

3.Manfaat Manajemen Aset

Pengelolaan aset perusahaan bermanfaat dalam menjalankan dan menyiapkan siklus aset. Berikut penjelasannya.

1. Mengurangi Waktu Henti Aset

  • Pemeliharaan Preventif: Dengan menjalankan pemeliharaan rutin pada peralatan yang ada, perusahaan dapat mendeteksi masalah teknis atau keausan lebih awal. Pemeliharaan preventif ini membantu memperpanjang umur peralatan dan mencegah kerusakan yang lebih serius, yang pada gilirannya mengurangi waktu henti yang tidak terduga.

  • Perencanaan Akuisisi Baru: Merencanakan akuisisi peralatan baru juga penting untuk memastikan bahwa peralatan yang mereka gunakan selalu dalam keadaan terbaik. Dengan mengganti atau memperbarui peralatan yang sudah usang, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan atau kegagalan mesin yang bisa menyebabkan waktu henti yang mahal.

2. Memperpanjang Umur Aset

  • Memperpanjang Periode Kinerja Aset: Dengan melakukan pemeliharaan yang tepat waktu dan sesuai jadwal, aset perusahaan, seperti mesin atau peralatan, dapat beroperasi lebih lama dan tetap dalam kondisi optimal. Hal ini tidak hanya meningkatkan usia pakai aset, tetapi juga mengurangi kebutuhan untuk penggantian peralatan yang mahal.

  • Mengoptimalkan Pemeliharaan pada Waktu yang Paling Efektif: Manajemen pemeliharaan yang baik memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan saat waktu yang paling tepat, sehingga tidak mengganggu operasi perusahaan. Pemeliharaan preventif dan  dapat membantu meminimalkan gangguan, karena perusahaan dapat merencanakan perawatan atau perbaikan saat mengalami penurunan kinerja aset atau saat terdapat tanda-tanda kerusakan yang dapat mendeteksi lebih awal.

Secara keseluruhan, manajemen pemeliharaan yang efisien memastikan bahwa aset tetap berfungsi maksimal dan dapat beroperasi dengan biaya yang lebih rendah, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan.

3. Hemat Biaya

Manajemen yang mampu melakukan efisiensi dan memperpanjang masa pakai aset dalam konteks lebih besar dapat menghasilkan penghematan biaya.

Sebab, aset yang menggunakan waktu lebih lama dan mengurangi penggantian yang lebih sering sehingga biaya pemeliharaan pun dapat berkurang.

Pemeliharaan proaktif juga lebih murah daripada pemeliharaan reaktif sehingga perusahaan dapat menghemat biaya pemeliharaan aset.

( FAQ )Mengenai 3 Tahap Pengelolaan Aset Perusahaan:

1. Apa saja tahapan dalam pengelolaan aset perusahaan?

Jawaban: Pengelolaan aset perusahaan biasanya tahap utama:

  • Perencanaan Aset: Menentukan jenis aset yang memerlukan pengelolahan dan mengalokasikan aset nya dengan efektif.
  • Pemantauan dan Pengawasan Aset: Memastikan bahwa aset yang mereka miliki menggunakan metode yang efektif dan efisien, serta melakukan evaluasi kinerja aset secara rutin.
  • Pemeliharaan dan Pengembangan Aset: Melakukan perawatan aset untuk memastikan umur pemakaian yang optimal dan berinvestasi dalam pengembangan aset baru untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.

2. Mengapa perencanaan aset penting dalam pengelolaan aset perusahaan?

Jawaban: Perencanaan aset sangat penting karena membantu perusahaan menentukan aset yang membutuhkan tujuan jangka pendek dan panjang. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat menghindari pemborosan, memastikan efisiensi penggunaan sumber daya, dan memaksimalkan keuntungan.

3. Apa saja yang perlu kamu pantau dalam tahap pengawasan aset?

Jawaban: Dalam tahap ini, perusahaan perlu memantau berbagai aspek, seperti penggunaan aset, nilai depresiasi, biaya operasional, serta kinerja aset dengan tujuan yang telah menetapkan. Pemantauan yang rutin akan membantu mendeteksi masalah lebih awal dan memungkinkan perusahaan untuk melakukan perbaikan.

4. Bagaimana cara memelihara dan mengembangkan aset perusahaan?

Jawaban: Pemeliharaan aset melibatkan perawatan rutin dan perbaikan agar aset tetap berfungsi dengan baik. Pengembangan aset mencakup investasi dalam teknologi baru atau pembaruan aset yang ada untuk mendukung inovasi dan efisiensi. Proses ini memastikan bahwa perusahaan tetap kompetitif dan dapat memanfaatkan peluang pasar.

5. Apa manfaat pengelolaan aset yang baik bagi perusahaan?

Jawaban: Pengelolaan aset yang baik memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan efisiensi operasional, pengurangan biaya, peningkatan profitabilitas, dan pengurangan risiko finansial. Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan nilai aset dan memastikan kelangsungan serta pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

Kesimpulan

3 Tahap Pengelolaan Aset Perusahaan yang efektif tiga tahap penting: perencanaan, pemantauan dan pengawasan, serta pemeliharaan dan pengembangan.

  • Perencanaan Aset memastikan perusahaan memiliki aset yang tepat sesuai dengan tujuan bisnisnya dan dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien.
  • Pemantauan dan Pengawasan memastikan bahwa aset gunakan secara optimal dan memberikan kinerja yang sesuai dengan harapan, serta membantu mendeteksi masalah lebih awal.
  • Pemeliharaan dan Pengembangan Aset menjaga agar aset tetap berfungsi dengan baik dan mengembangkan aset baru untuk meningkatkan daya saing perusahaan pasar.

Dengan mengikuti ketiga tahap ini, perusahaan dapat mengelola aset secara efisien, memaksimalkan nilai aset, dan mendukung pertumbuhan serta keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *